FILM WALL E versi INDONESIA
Kadang kalau aku mengamati spanduk partai politik atau calon legislatif yang katanya terhormat itu, atau calon kepala daerah, aku kadang senyum-senyum sendiri, hanya fikiran usil sih, tapi saya fikir pantas kiranya untuk kita jadikan bahan renungan.
Begini, lihat dan perhatikan iklan baik spanduk, baliho atau selebaran-selebaran partai politik, calon legislatif dan calon kepala daerah, tidak jarang mereka memasang background tokoh-tokoh terkenal baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup. Diantara tokoh yang sering dipakai sebagai background antara lain Mantan Presiden Sukarno, Panglima Besar Jendral Sudirman, Gus Dur, Megawati, Amien Rais dan mungkin masih ada beberapa lagi, kecuali Pak Harto tentunya..
Mengingat hal itu pikiran saya kemudian teringat adegan Film Wall E, film yang menceritakan tentang sebuah robot yang bertugas membersihkan bumi dari kotoran yang menumpuk itu, yang telah dilupakan selama lebih dari tujuh generasi atau sekitar 700 tahun.
Salah satu adegan di film itu menceritakan saat sang pilot pesawat yang dipakai untuk menampung manusia saat diungsikan, menunggu bumi kembali bisa dihuni, memiliki keinginan untuk kembali ke bumi karena telah ditemukan tumbuhan yang bisa hidup di bumi, dia di cegah oleh Auto Pilot yang bentuknya seperti Roda kemudi kapal itu, singkat cerita sang pilot manusia sadar bahwa selama ini dia hanya dijadikan symbol oleh Auto Pilot, bukan cuma dia semua Pilot terahulu juga demikian, kesadaran itu muncul saat sang pilot manusia melihat gambar Auto Pilot yang selalu muncul sebagai background foto-foto Pilot sebelumnya. dari kesadaran ini lah timbul tekat untuk melawan Auto Pilot dan akhirnya berhasil.
Dari adegan film wall E itu bisa di tarik benang merah (diluar factor promosi), bahwa sesungguhnya calon legislative yang akan memegang kendali Indonesia itu masih dikendalikan oleh tokoh-tokoh masa lalu yang nyata-nyata belum memperlihatkan hasil yang memuaskan dalam mengelola Indonesia selama lebih dari 60 tahun itu, tokoh-tokoh yang baru, belum berani memunculkan wacana baru pembangunan bangsa, padahal perkembangan dunia yang begitu cepat memerlukan langkah dinamis untuk mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa..
Kalau kita merunut film Wall E, sekedar berandai-andai maka 650 tahun lagi Indonesia mendapat pilot yang berani mendobrak sekat masa lalu, wuiih lamanya.. 650 tahun sudah kiamat belum ya….?
aku belum nonton film Wall E, sounds interesting!
haha, penerbit nengok blog kita trus nawarkan dipublikasikan? asik banget, tapi…hmm..mungkin itu hanya akan nyata di acara ‘mimpi kali ye’ ;P
salam,
Ingrid (aku cewek mas)
maaf mbak, abis di blogna nggak ada fotonya sih,
soal ngimpi, saat ini sepertinya yang asik baru mimpi..he..he..
Tapi beberapa minggu belakangan ada juga tuh yang pake Pak Harto…
keren… pengagum berat.. atau emang salah perhitungan ya…
cari sensasi biar dapet promosi gratis…
@etikush
uang emang bisa ngerubah segalanya,
aku mau ninggalin comment di blogmu kok susah ya…
kurang gede kalee ya, blognya…
Replay:
He…he… ternyata aku yang kurang sabar….
sistem politik yang sekarang adalah warisan yang salah dari masa Orde Baru. Tentu saja seperti yang anda lihat akhirnya mereka juga berada dibawah bayang-bayang Orde Baru.
Perlu niat, ketulusan dan totalitas untuk bisa keluar dari kesalahan masa lalu.
Selamat yaa…, whos amung us nya sudah berhasil digunakan. Tabik…
halo mas apa kabar, salam kenal ya,
@mahendra…
Betul sekali mas… prihatin aku
@Darmawan
kabar baik mas salam kenal juga..
nonton pilem wall-e kemaren. mikir juga…
650 thn kmdian, aku udah pasti ga ada, hehe…
smoga ga sampai nunggu selama itu, indonesia bisa maju.
lam kenal yah…
amien, saya juga berharap seperti itu…
makasih dah berkunjung
sampean alamat blognya apa?